Dia adalah sahabatku bahkan lebih
Dia adalah yang diburu datang padaku
Sekedar lepas lelah dan sembunyi untuk berlari lagi
Dia adalah yang terbuang mengetuk pintuku
Penuh luka dipunggungnya merah hitam
Dia menjadi terbuang setelah harapannya dibuang
Bapaknya pegawai kecil kelas sendal jepit
Yang kini didalam penjara sebab bela anaknya
Untuk darah daging yang tercinta selesaikan sekolah
Sahabatku gantikan bapaknya coba mencari kerja
Namun yang didapat cemooh harga dirinya berontak
Lalu dia tetapkan hati hancurkan sang pembuang
Air putih aku hidangkan aku dipersimpangan
Aku hitung semua lukanya seribu bahkan lebih sejuta lebih
Pagi buta dia berangkat diam-diam
Masih sempat selimuti aku yang tertidur
Aku terharu do'aku untukmu . . . . . . o . . . . . . .
Sebutir peluru yang tertinggal dibawah bantalnya
Kuberi tali jadikan kalung lalu ku kenakan
Sekedar mengingatmu kawan yang terus berlari
Selamat jalan kawan selamat renangi air mata
Hey sahabat yang terbuang engkau sahabatku tetap sahabatku
Engkau sahabatku tetap sahabatku . . . . . . . . . . ( 1000x )
-Rahman Tardjana-

Iwan Fals

Iwan Fals, lahir dengan nama Virgiawan Listanto di Jakarta, 3 September 1961 (umur 55 tahun), adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu beraliran Balada, Pop, dan Country. Iwan Fals memulai karir musiknya pada era 1970-an dengan album pertamanya Perjalanan yang dia rilis bersama grup musik Amburadul. Iwan Fals menjalani awal karir musiknya sebagai pengamen. Lagu-lagu yang dibawakannya banyak mengekspos serta mengkritik masalah-masalah sosial di Indonesia.

Iwan Fals, born as Virgiawan Listanto in Jakarta, 3 September 1961 (age; 56 years old) is a singer-songwriter working with the ballad, pop, and country genre. Iwan Fals debuted his career music in the 1970s with the group Amburadul with the album “Perjalanan” ( Journey). He spent his early music career as a street musician. Iwan Fals is known to perform songs which expose and criticize social issues in Indonesia.