Released: January 18, 2014

[Monologue]
"Kalau sudah umur segini"
"Meski tak suka kenyataan akan terlihat"
"Waktu masih umur belasan"
"Maunya yang muluk muluk, tidak suka ini itu"
"Yang terlihat selalu sisi buruk dari pacar"
"Lewat umur dua puluh"
"Aku mulai tau artinya kompromi"
"Aku juga, harusnya waktu itu lebih berpikir panjang ya"

[Verse 1]
Musim panas yang berat berlalu
Cinta yang kedua pun berakhir
Di saat kulit yang terbakar memudar
Musim kebetulan tiba
Mengantri di kasir minimarket
Wajah dari samping yang aku ingat
Saat bertatapan
Diriku sedang menggenggam es krim

[Pre-Chorus 1]
Adyth yang telah lama tidak kutemui
Memakai jas yang terlihat bagus
Rambutnya juga sangat rapi
Jadi terlihat sedikit keren

[Chorus 1]
Bagaimana ini? Hatiku ini tergerak
Oleh mantan pacar ini
Ikan yang dilepaskan bisa terlihat menjadi besar
Bagaimana ini? Belakangan ini aku
Menjadi semakin lemah
Kesepian menghampiriku
Sampai harus membuka kenanganku

[Monologue]
"Aku kaget lihat Adyth"
"Yang dulu bilang aku akan selamanya mencintaimu"
"Datang bawa pacar"
"Rasanya seperti ngasih baju bekas ke temen"
"Tapi saat dia pakai baju itu, kita jadi nyesel"
"Padahal kan nggak cocok buat aku"

[Verse 2]
Akulah yang menyapa duluan
Ya memang aku orang yang payah
Pada rasa rinduku ingin bermanja
Dan mulai mendekatimu
Kau menanggapinya dengan bingung
Untung aku juga menyadari
Sebelah kamu
Berdiri gadis muda yang cantik

[Pre-Chorus 2]
Oleh Adyth yang sudah lama kutinggalkan
"Sendirian?"
Aku ditanya
"Ya enggak, lah!"
Sambil melihat luar
Pura-pura ada yang menunggu

[Chorus 2]
Aku memang sial, laki-laki di dunia
Memang tak pandai memilih
Aku dari musim gugur ke dingin jadi lebih enak
Aku memang sial, hatiku yang lelah ini
Menjadi sangatlah panas
Ku berbisik seorang diri
"Seharusnya tak menjadi seperti ini"

[Monologue]
"Padahal dulu aku ingin terus menyimpan Adyth loh"
"Ya buat jaga-jaga aja"
"Kalau sampai pada akhirnya enggak ada jalan lain"
"Ya udah lah ya, manut aja"

[Bridge]
Padahal adyth yang sudah lama kulupakan
Tapi terlihat enak
Cinta juga di saat lapar
Ingin memakan sesuatu
Bagaikan makanan ringan

[Chorus 1]
Bagaimana ini? Hatiku ini tergerak
Oleh mantan pacar ini
Ikan yang dilepaskan bisa terlihat menjadi besar
Bagaimana ini? Belakangan ini aku
Menjadi semakin lemah
Kesepian menghampiriku
Sampai harus membuka kenanganku

[Monologue]
"Adyth, jangan bercanda"
"Kenapa aku harus cemburu sama kamu?"
"Adyth, kok aku enggak pernah denger kamu jadian lagi, sih?"
"Adyth, ngapain sih jalan-jalan sama pacar disini?"
"Iya, iya, aku sendirian"
"Jam segini sendirian beli es krim"
"Adyth, ayo bilang sesuatu!"
"Ayo bilang kata-kata yang aku mau!"

JKT48

JKT48 is an Indonesian idol group whose name is derived from its based city of Jakarta and the Japanese idol group AKB48. Formed in 2011, it is the first AKB48 sister group outside Japan and adopts the concept of “idols you can meet”. Fans can attend daily performances at the group’s theater, which was built as a close replica to the AKB48 Theater in Akihabara.

Producer Yasushi Akimoto decided to bring the AKB48 concept to Indonesia because the group had begun to develop a fan base in the country. Indonesia’s growing economy was seen as a potential market by many Japanese companies, and Akimoto established a franchising partnership with Dentsu Media Group Indonesia to replicate the AKB48 business model. Dentsu Media Group Indonesia then cooperate with the country’s largest media conglomerate Global Mediacom (MNC Media), the southeast Asia’s largest and most integrated media group as JKT48 official media partner.

While JKT48 does not restrict membership by nationality, applicants must be residents of Indonesia. The group has 72 (as of June 2014) members and released its first studio album Heavy Rotation on 16 February 2013 via Hits Records, a division of MNC subsidiary PT Star Media Nusantara. It performs songs by AKB48 and other sister groups that are translated into Indonesian.