Released: June 11, 2014
Songwriter: 秋元康 (Yasushi Akimoto)
[Intro]
Diriku kepada dirimu
Dirimu kepada diriku
Saling meminta sesuatu
Kemudian menatap langit
[Verse 1]
Jikalau sang matahari
Tidaklah terbit dan bersinar
Cinta kita berdua pun
Tidak akan terbakar membara
Tak pernah terbakar oleh
Sinar mentari musim panas
Garis kulit yang terbakar
Tak juga disadari
[Pre-Chorus 1]
Apa harus salahkan langit
Yang berwarna biru?
Hujan sore yang menjaga
Takkan berhenti
[Chorus 1]
Dirimu cahaya kilat yang amat indah
Menyambar melewati dadaku
Duri-duri perasaan sayang
(Sekarang) Menancap di hatiku
Cahaya kilat yang amat indah
Yang bergema setelah nya itu
Perasaan yang amat dekat
Rentangkan kedua tangan
Ayo disambar sang cinta
[Verse 2]
Di pasir pantai yang basah
Tak ada bayangan siapa pun
Kain 'tuk penanda tempat
Terlipat ditiup oleh angin
Tiba-tiba kamu ucapkan
Bahwa kamu merasa takut
Lalu dengan bajumu
Kau menutup perutmu
[Pre-Chorus 2]
Awan gelap tak kubiarkan
Mengganggu dirimu
Segaris lurus cahaya itu
Perasaan milikku
[Chorus 2]
Akhirnya cahaya sang kilat yang abadi
(Selalu) Tertinggal di balik kelopak mata
Lebih jelas dari pada mimpi
(Semua) Kenangan yang tersimpan
Cahaya sang kilat yang abadi
(Selalu) Di sekitar manakah kan turun
Berdua saja cukup
Ya jikalau aku bisa
Menjadi penangkal petir
[Bridge]
Banyak cahaya yang
Kulihat sampai sekarang
Tapi itu yang terindah
Dari langit menyambar ke bumi
Jalur di lalui ciuman
[Chorus 1]
Dirimu cahaya kilat yang amat indah
Menyambar melewati dadaku
Duri-duri perasaan sayang
(Sekarang) Menancap di hatiku
Cahaya kilat yang amat indah
Yang bergema setelah nya itu
Perasaan yang amat dekat
Rentangkan kedua tangan
Ayo disambar sang cinta
Diriku kepada dirimu
Dirimu kepada diriku
Saling meminta sesuatu
Kemudian menatap langit
[Verse 1]
Jikalau sang matahari
Tidaklah terbit dan bersinar
Cinta kita berdua pun
Tidak akan terbakar membara
Tak pernah terbakar oleh
Sinar mentari musim panas
Garis kulit yang terbakar
Tak juga disadari
[Pre-Chorus 1]
Apa harus salahkan langit
Yang berwarna biru?
Hujan sore yang menjaga
Takkan berhenti
[Chorus 1]
Dirimu cahaya kilat yang amat indah
Menyambar melewati dadaku
Duri-duri perasaan sayang
(Sekarang) Menancap di hatiku
Cahaya kilat yang amat indah
Yang bergema setelah nya itu
Perasaan yang amat dekat
Rentangkan kedua tangan
Ayo disambar sang cinta
[Verse 2]
Di pasir pantai yang basah
Tak ada bayangan siapa pun
Kain 'tuk penanda tempat
Terlipat ditiup oleh angin
Tiba-tiba kamu ucapkan
Bahwa kamu merasa takut
Lalu dengan bajumu
Kau menutup perutmu
[Pre-Chorus 2]
Awan gelap tak kubiarkan
Mengganggu dirimu
Segaris lurus cahaya itu
Perasaan milikku
[Chorus 2]
Akhirnya cahaya sang kilat yang abadi
(Selalu) Tertinggal di balik kelopak mata
Lebih jelas dari pada mimpi
(Semua) Kenangan yang tersimpan
Cahaya sang kilat yang abadi
(Selalu) Di sekitar manakah kan turun
Berdua saja cukup
Ya jikalau aku bisa
Menjadi penangkal petir
[Bridge]
Banyak cahaya yang
Kulihat sampai sekarang
Tapi itu yang terindah
Dari langit menyambar ke bumi
Jalur di lalui ciuman
[Chorus 1]
Dirimu cahaya kilat yang amat indah
Menyambar melewati dadaku
Duri-duri perasaan sayang
(Sekarang) Menancap di hatiku
Cahaya kilat yang amat indah
Yang bergema setelah nya itu
Perasaan yang amat dekat
Rentangkan kedua tangan
Ayo disambar sang cinta
- Gingham Check (2014)
- Heavy Rotation
- Fortune Cookie Yang Mencinta (Fortune Cookie In Love)
- Pesawat Kertas 365 Hari
- RIVER
- Everyday, Kachuusha
- Kereta Kedewasaan (Otona Ressha)
- Dirimu Melody (Kimi Wa Melody)
- Only Today
- Rapsodi
- Seesaw Game Penuh Air Mata (Namida no Seesaw Game)
- Bersama Kamu, Pelangi Dan Mentari (Kimi To Niji To Taiyou To)
- First Rabbit
- So Long!
- Baby! Baby! Baby!
- Cahaya Panjang (Nagai Hikari)
- Wasshoi J!
- Viva! Hurricane
- Baby! Baby! Baby! (Passionate Prayer Version)
- After Rain
- Kesucian Hati Hingga Umur 19 Tahun (Junjou U-19)
- Kenyataan yang Ternoda (Kegarete Iru Shinjitsu)
- Adrenalin Masa Puber (Shishunki no Adrenaline)
- Pundak Kanan (Migikata)
- Bukan Alpukat... (Avogado Janeeshi)