Released: September 1, 2019
[Verse 1]
Di bawah teduhnya pohon Elm
Membalik lembar puisi Rilke
Bibirmu sedang bergumam sendiri
Apa yang ada di hatimu kini
Sehingga membuatmu gelisah
Akankah semua 'kan tertiup angin?
[Pre-Chorus 1]
Tanpa kau sadar di kejauhan
Ku ingin melindungi dirimu
Pandangan mata ini ’kan berikanmu kehangatan
Sang mentari
[Chorus 1]
Diriku tak pantas jadi seorang pujangga cinta
Daripada menghias kata, lebih baik diam di sini
Diriku tak pantas jadi seorang pujangga cinta
Biarkan hati ini terus berdebar
Cukuplah menjadi bunga yang mekar
[Verse 2]
Memakai seragam warna biru
Lalu membetulkan ikatan pita
Kamu tersenyum dan mulai berlari
Yang kamu temukan di tempat itu
Pasti bukanlah sebuah jawaban
Jalanan yang disebut masa muda
[Pre-Chorus 2]
Saat kau lewat di sebelahku
Tercium wangi aroma tubuhmu
Saat menoleh, ku melihat punggungmu yang disinari
Sang mentari
[Chorus 2]
Hanya dengan kata, segalanya seakan menghilang
Sesuatu yang lebih berharga dari ungkapan perasaan
Hanya dengan kata, segalanya seakan menghilang
Biarlah perih terus terasa perih
Cukuplah jadi bunga yang kusuka
[Interlude]
[Chorus 1]
Diriku tak pantas jadi seorang pujangga cinta
Daripada menghias kata, lebih baik diam di sini
Diriku tak pantas jadi seorang pujangga cinta
Biarkan hati ini terus berdebar
Cukuplah menjadi bunga yang mekar
Di bawah teduhnya pohon Elm
Membalik lembar puisi Rilke
Bibirmu sedang bergumam sendiri
Apa yang ada di hatimu kini
Sehingga membuatmu gelisah
Akankah semua 'kan tertiup angin?
[Pre-Chorus 1]
Tanpa kau sadar di kejauhan
Ku ingin melindungi dirimu
Pandangan mata ini ’kan berikanmu kehangatan
Sang mentari
[Chorus 1]
Diriku tak pantas jadi seorang pujangga cinta
Daripada menghias kata, lebih baik diam di sini
Diriku tak pantas jadi seorang pujangga cinta
Biarkan hati ini terus berdebar
Cukuplah menjadi bunga yang mekar
[Verse 2]
Memakai seragam warna biru
Lalu membetulkan ikatan pita
Kamu tersenyum dan mulai berlari
Yang kamu temukan di tempat itu
Pasti bukanlah sebuah jawaban
Jalanan yang disebut masa muda
[Pre-Chorus 2]
Saat kau lewat di sebelahku
Tercium wangi aroma tubuhmu
Saat menoleh, ku melihat punggungmu yang disinari
Sang mentari
[Chorus 2]
Hanya dengan kata, segalanya seakan menghilang
Sesuatu yang lebih berharga dari ungkapan perasaan
Hanya dengan kata, segalanya seakan menghilang
Biarlah perih terus terasa perih
Cukuplah jadi bunga yang kusuka
[Interlude]
[Chorus 1]
Diriku tak pantas jadi seorang pujangga cinta
Daripada menghias kata, lebih baik diam di sini
Diriku tak pantas jadi seorang pujangga cinta
Biarkan hati ini terus berdebar
Cukuplah menjadi bunga yang mekar
- Heavy Rotation
- Fortune Cookie Yang Mencinta (Fortune Cookie In Love)
- Pesawat Kertas 365 Hari
- RIVER
- Everyday, Kachuusha
- Kereta Kedewasaan (Otona Ressha)
- Dirimu Melody (Kimi Wa Melody)
- Only Today
- Rapsodi
- Seesaw Game Penuh Air Mata (Namida no Seesaw Game)
- Bersama Kamu, Pelangi Dan Mentari (Kimi To Niji To Taiyou To)
- First Rabbit
- So Long!
- Baby! Baby! Baby!
- Cahaya Panjang (Nagai Hikari)
- Wasshoi J!
- Viva! Hurricane
- Baby! Baby! Baby! (Passionate Prayer Version)
- After Rain
- Kesucian Hati Hingga Umur 19 Tahun (Junjou U-19)
- Kenyataan yang Ternoda (Kegarete Iru Shinjitsu)
- Adrenalin Masa Puber (Shishunki no Adrenaline)
- Pundak Kanan (Migikata)
- Bukan Alpukat... (Avogado Janeeshi)