Released: April 1, 2005
Songwriter: Emil Hussein
Lirik "Air dan Api"
[Verse 1]
Apa mauku?
Apa maumu?
Selalu saja menjadi
Satu masalah yang tak kunjung henti
[Verse 2]
Bukan maksudku
Bukan maksudmu
Untuk selalu
Meributkan hal yang itu-itu saja
[Chorus]
Mengapa kita saling membenci?
Awalnya kita selalu memberi
Apakah mungkin hati yang murni
Sudah cukup berarti?
Ataukah kita belum mencoba
Memberi waktu pada logika?
Jangan seperti selama ini
Hidup bagaikan
Air dan api
[Instrumental]
[Chorus]
Mengapa kita saling membenci?
Awalnya kita selalu memberi
Apakah mungkin hati yang murni
Sudah cukup berarti?
Ataukah kita belum mencoba
Memberi waktu pada logika?
Jangan seperti selama ini
Hidup bagaikan
Air dan api
[Verse 3]
Apa mauku?
Apa maumu?
Selalu saja menjadi
Satu masalah yang tak kunjung henti
[Verse 4]
Bukan maksudku
Bukan maksudmu
Untuk selalu
Meributkan hal yang itu-itu saja
[Chorus]
Mengapa kita saling membenci?
Awalnya kita selalu memberi
Apakah mungkin hati yang murni
Sudah cukup berarti?
Ataukah kita belum mencoba
Memberi waktu pada logika?
Jangan seperti selama ini
Hidup bagaikan
Air dan api
[Verse 1]
Apa mauku?
Apa maumu?
Selalu saja menjadi
Satu masalah yang tak kunjung henti
[Verse 2]
Bukan maksudku
Bukan maksudmu
Untuk selalu
Meributkan hal yang itu-itu saja
[Chorus]
Mengapa kita saling membenci?
Awalnya kita selalu memberi
Apakah mungkin hati yang murni
Sudah cukup berarti?
Ataukah kita belum mencoba
Memberi waktu pada logika?
Jangan seperti selama ini
Hidup bagaikan
Air dan api
[Instrumental]
[Chorus]
Mengapa kita saling membenci?
Awalnya kita selalu memberi
Apakah mungkin hati yang murni
Sudah cukup berarti?
Ataukah kita belum mencoba
Memberi waktu pada logika?
Jangan seperti selama ini
Hidup bagaikan
Air dan api
[Verse 3]
Apa mauku?
Apa maumu?
Selalu saja menjadi
Satu masalah yang tak kunjung henti
[Verse 4]
Bukan maksudku
Bukan maksudmu
Untuk selalu
Meributkan hal yang itu-itu saja
[Chorus]
Mengapa kita saling membenci?
Awalnya kita selalu memberi
Apakah mungkin hati yang murni
Sudah cukup berarti?
Ataukah kita belum mencoba
Memberi waktu pada logika?
Jangan seperti selama ini
Hidup bagaikan
Air dan api
A Night at Schouwburg
- Posessif
- Televisi
- Di Mana Aku di Sini
- Ajojing
- Nyali
- Katakan Iya
- Bunga Hati
- Ceriakan Dunia [Akustikan]
- Let’s Go Disco
- Penari Langit
- Benci Libur
- Itulah Cinta
- Pujaan Hati
- Uang
- Aku Rela
- Jikalau
- Dia Adalah Pusaka Sejuta Umat Manusia yang Ada di Seluruh Dunia
- Air dan Api
- Senang Bersamamu
- Mobil Balap
- Introduction/Medley: Piknik ’72/Johan dan Enny/Janji Setia/Rumah yang Yahud
- The Best (2005)
- A Night at Schouwburg (2008)
- Benci untuk Mencinta
- Posessif
- Jikalau
- Berubah
- Mobil Balap
- Buta Hati
- Cinta Untuknya
- Air dan Api
- Piknik ’72
- Di Mana Aku di Sini
- Tanpaku
- Johan dan Enny
- Voor Moeder
- Goda-Goda
- Gula-Gula
- Pujaan Hati
- Takkan Pernah Melupakanmu
- Nanar
- Senyum yang Hilang
- Akulah Pasanganmu
- Uang
- Tak Mampu Mendua
- Pagi
- Voor Moeder [Continued]