Makin jauh kau terkubur lingkaran angan-angan
Engkau tak sanggup lepas dari belenggu
Terbenam dalam mimpi yang melambung jauh ke sorga
Dan lupalah segala-galanya
Matamu kaubutakan, telinga tak mendengar perjalanan roda dunia
Engkau menipu diri, menyusup dalam lumpur
Terbang melayang hinggap di keindahan semu
Kawan, demi Tuhan aku rela menangis
Bila saja air mataku dapat membuka kesadaranmu
Kembali melintasi sisa hari dengan bertobat
Buang jauh-jauh mimpi yang memabukkan
Terbukalah mata, marilah kita jalan bersama
Entah apa yang kautangkap dengan kataku ini
Aku masih tetap menghormatimu
Cobalah berfikir waras, hadapi semua tentangan
Maafkan aku terpaksa meninggalkanmu
Maafkan aku terpaksa meninggalkanmu
Engkau tak sanggup lepas dari belenggu
Terbenam dalam mimpi yang melambung jauh ke sorga
Dan lupalah segala-galanya
Matamu kaubutakan, telinga tak mendengar perjalanan roda dunia
Engkau menipu diri, menyusup dalam lumpur
Terbang melayang hinggap di keindahan semu
Kawan, demi Tuhan aku rela menangis
Bila saja air mataku dapat membuka kesadaranmu
Kembali melintasi sisa hari dengan bertobat
Buang jauh-jauh mimpi yang memabukkan
Terbukalah mata, marilah kita jalan bersama
Entah apa yang kautangkap dengan kataku ini
Aku masih tetap menghormatimu
Cobalah berfikir waras, hadapi semua tentangan
Maafkan aku terpaksa meninggalkanmu
Maafkan aku terpaksa meninggalkanmu
- Album 8 (85-86) (2008)
- Titip Rindu Buat Ayah
- Elegi Esok Pagi
- Untuk Kita Renungkan
- Berita Kepada Kawan
- Kupu-Kupu Kertas
- Nyanyian Rindu
- Cinta Sebening Embun
- Lagu Untuk Sebuah Nama
- Konserto Doa
- Kado Kecil Buat Istri
- Masih Ada Waktu
- Cerita Cinta Suminah Dan Tukang Sapu
- Sepucuk Surat Cinta
- Tentang Seorang Sahabat
- Zaman
- Eksekusi
- Asmara Satu Ketika
- Ayah, Aku Mohon Maaf
- Khilaf
- Dongeng Dari Negeri Antah Berantah
- Catatan Seorang Penyair
- Lolong
- Episode Cinta Yang Hilang
- Seraut Wajah