Kucoba memahami tempatku berlabuh
Terdampar dikeruhnya satu sisi dunia
Hadir di muka bumi tak tersaji indah
Kuingin rasakan cinta...
Lusuh lalu tercipta mendekap diriku
Hanya usang sahaja kudamba Kirana
Ratapan mulai usang, nur yang kumohon
Kuingin rasakan cinta..
Manis seperti mereka...
Ayah bunda tercinta satu yang tersisa
Mengapa kau tiupkan nafasku ke dunia
Hidup tak kusesali mungkin kutangisi
Kuingin rasakan cinta...
Peluhkupun mengering menanti jawaban
Tak akan pernah usai cintaku padamu
Hanya kata yang lugas yang kini tercipta
Kuingin rasakan cinta...
S'makin jauh kumelangkah
S'makin perih jejak langkahku
Harikupun semakin sombong
Meski hidup terus berjalan.... terus berjalan
Kirana jamah aku jamahlah rinduku
Hanya wangi terurai yang dapat kucumbu
Ayah bunda tercinta satu yang tersisa
Mengapa kau tiupkan nafasku ke dunia
Hidup tak kusesali mungkin kutangisi
Kuingin rasakan cinta
Manis seperti mereka
Tulus seperti adanya
Suci seperti dirimu
Ingin rasakan cintamu
Kirana jamah aku jamahlah rinduku
Tak akan pernah usai cintaku padamu
Hanya kata yang lugas yang kini tersisa
Kuingin rasakan cinta......

Dewa 19

More commonly known as Dewa (and for a time, Down Beat), Dewa 19 was considered by some to be one of Indonesia’s biggest rock acts. Formed in 1986, the band would go through a number of lineup changes – and the occasional name change, due in part to the original inspiration for the band’s moniker being derived from the founder’s names – but they maintained their momentum and by 2008 had released a fair number of albums, nearly ten full-lengths, a pair of compilations, and some live work, and built a fanbase that was formidable, to say the least.

Their first album, Dewa 19 (the 19 referring to the ages of the founding members at the time of naming the band), released in 1992, was a huge hit, winning the band Best Newcomers and Most Popular Album at the 1993 BASF Awards. While drummers came and went, along with some other roster changes, Dewa 19 pressed ever forward, releasing Format Masa Depan in 1994, and Terbaik Terbaik in 1997. 1999 would see Dewa 19 close out the decade with a hits compilation, The Best of Dewa 19.